Senin, 10 Januari 2011

MISSCOMUNICATION

Komunikasi adalah Salah satu fungsi dasar dari kantor dan merupakan proses yang esensial bagi semua bentuk perusahaan. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain melalui pos, telepon, teleprinter, jasa kurir, atau sarana lain.

Miscommunication adalah tantangan terbesar di banyak tempat kerja. Untuk menghindarinya, cobalah beri kesempatan kepada otak untuk mengolah informasi dan memikirkannya sejenak, buatlah point-point yang ingin disampaikan sesingkat dan setepat mungkin. Dengan cara ini, pendengar akan mengerti dan mengingat pesan kita.

Komunikasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap aspek kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Walaupun demikian, kita masih sering sekali mendengar istilah “miskomunikasi” yang menunjuk pada gagalnya komunikasi sehingga maksud dan kehendak tidak dapat tersampaikan dengan baik, atau malah salah dipersepsi sehingga menimbulkan yang namanya “salah paham”. Salah komunikasi atau miskomunikasi itu adalah hal yang biasa. Kadang hal tersebut bisa terjadi karena ketidaksadaran kita. Sekarang yang perlu kita antisipasi adalah bagaimana cara membuka komunikasi pasca miskomunikasi.

Macam – macam Komunikasi :

1. Komunikasi Lisan
Bentuk lazim dari komunikasi lisan adalah percakapan langsung diantara dua orang. Acap kali cara tercepat dan terbaik untuk menjamin kerjasama adalah dengan membicarakan persoalan dengan orang yang berkepentingan.


2. Komunikasi Tertulis.
Komunikasi tertulis dibuat dengan diketik dan ditulis tangan. Pengetikan dibandingkan dengan tulisan tangan lebih cepat dan hasilnya lebih mudah dibaca. Dalam beberapa organisasi, mengetik dianggap sebagai pengoperasian kantor dasar yang harus dapat dilakukan oleh semua orang yang terlibat dalam pekerjaan tulis menulis.


3. Komunikasi Bersemuka
Komunikasi bersemuka memiliki keuntungan berupa petunjuk visual dan audio, tetapi tidak memiliki kepermanenan dokumen.
Contoh : wawancara diantara manajer dan orang lain.
Di dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang sangat berperan aktif. Pertama, komunikator yang berdiri dan memainkan model/ media komunikasi verbal maupun non-verbal. Kedua, komuniken (pribadi atau kelompok) adalah pihak yang menerima hubungan dari komunikator. Ketiga, pesan yaitu unsur terpenting dan inti dalam interaksi antara komunikator dengan komuniken. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi pesan disampaikan sedemikian rupa, kadangkala dengan menciptakan stimulan (rangsangan) sehingga komunikan merasakan respect terhadap pesan.
Pesan itu diusahakan dengan memakai bahasa, simbol atau lambang yang sudah dipahami oleh komuniken maupun komunikator itu sendiri, sehingga salah pengertian (miscommunication) dapat dihindari. Selain soal bahasa yang dipergunakan, pesan itu seharusnya “membangkitkan kebutuhan atau keuntungan pihak komuniken”. Karena itu komunikator harus mampu melihat kebutuhan sesamanya di samping kebutuhannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar